Minggu, 28 Desember 2014

Normal x Abnormal

"Cuma elo yang udah kerja, gue liat bahagia". Kalimat ini jadi mengusik pikiran karena gak cuma satu yang ngomong. Kalimat ini juga yang ngebuat gue ngerasa insecure. Kenapa cuma gue? Kok hidup gue aneh? Kok hidup gue gak kayak orang lain? Gue jadi bingung, sebenarnya siapa yang ngejalanin hidup normal dan abnormal.

Gue lari setiap pagi di jogging track kantor, mandi di kantor, tidur di kubikel, bangun, sarapan, kerja, pulang teng go, sampai rumah, makan, nonton series, tidur. Terus begitu kecuali weekend, gue ngajar di perkampungan kumuh dan sisanya spend my time with bff.

Apa yang salah dengan semua hal yang gue jalani. Bukannya hidup memang seperti ini? Bahkan ada yang bilang "hidup lo hidup orang normal aka seharusnya banget ya". Tuh kan lagi-lagi commentnya begini. Bukannya marah, cuma bingung aja. Hidup orang lain emang kayak gimana sih. I'm happy dengan semua yang gue jalani. Lakukan apapun yang ngebuat lo seneng. That's your life babe. Kalau kerja gila-gilaan pulang subuh ngebuat lo seneng ya lakuin. As long as you are happy about that.

Apa sekarang trend nya ngeluh soal kerjaan? ngeluh soal bos yang kelakuannya kayak tai, yang gak ngerti bawahan, temen kantor yang rese, kerjaan yang bertubi-tubi, gaji yang gak sesuai (karena gaya hidup :p). Semua berlomba-lomba menjadi yang paling ngenes, menderita dan sengsara. Lama-lama golongan ini merepresentasikan kehidupan normal. Kalau lo gak ngenes lo gak asik.

Kemudian, golongan seperti gue yang malah menjadi abnormal. Gue yang bingung apa yang harus dikeluhkan. Cerita di kantor apa yang kira-kira bisa dibumbuin jadi sengsara. Kelakuan bos yang mana yang bisa dibilang kurang ajar. Karena gak ada, gue cuma bisa diam. Gue abnormal.

Bahayanya kalau orang-orang yang belum masuk ke dua golongan ini, tapi supaya mainstream aja dan gak ngerasa aneh. Justru masuk ke golongan yang dianggap "normal" itu tadi. Tanpa mereka tau, kalau lebih baik menjadi diri sendiri, berada di jalan yang kita yakini, bukannya ikut jalan orang kebanyakan.

Passion

Kerjaan gue juga bukan yang selalu bahagia, tanpa tekanan, tertawa sampai akhir. But this is my passion, it's not random, it's calling. Orang yang bilang kerjalah berdasarkan passion supaya elo gak ngerasa kerja itu emang bener.

"ya lo enak udah nemuin passion lo, lah gue?". Passion juga gak tiba-tiba dateng gitu aja kali, harus digali dan dicari. Kegiatan yang you enjoy the most, yang kalau lo capek tapi lo mau tetep ngelakuin. Ya itu dia....

Memang gak semua orang dapet kerjaan enak. Kalau kata Galfoyle di serial Silicon Valley. It's not magic. It's  talent and sweat. Pokoknya buat gue tempat kerja harus enak, karena sebagian besar hidup kita bakal dihabisin disitu. Gue juga belum pasti bahagia selamanya di tempat sekarang. Tapi seenggaknya saat ini gue bahagia sekali menemukan tempat yang selama ini gue cari. Tempat belajar, mengembangkan diri dan didukung layaknya keluarga.

Semoga teman-teman gue juga menemukan tempatnya masing-masing, Karena kalau kita ngaku bahagia yang kita tunjukkan bukan cacian, hinaan atau keluhan. Bahagia bukan suatu titik diatas sana, tapi sesuatu hal yang kita nikmati dalam perjalanan.  Semoga normal dan abnormal berjalan beriringan tanpa menjatuhkan satu sama lain.