Senin, 10 Oktober 2016

Ruang Sendiri

"Jarak itu bisa berarti ruang dan waktu, tapi juga berarti kondisi ketika ia terasa tak bisa didekati." (GM)

Salah seorang sahabat bercerita. Kalau dia senang suaminya gak ada di rumah. Gak ada yang bawelin dia. Gak ada yang komentarin baju yang dia pakai. Dia bebas mau ini itu, mau ke mana, mau ngapain.
Tapi dia ngerasa berdosa. Teman-temannya dia yang sudah menikah bahkan bilang kalau pernikahannya gak beres.
Haha lappet sih ini.
Tapi apa tanggapan gue ?
Ya gak masalah lah, wajar. Itu namanya butuh me time. Gimana coba sama orang yang sama melulu hampir 24 jam. Bukan gak mungkin kita kehilangan diri kita kan.

Bukan sekali ini doang gue dicurhatin sama orang yang butuh waktu sendiri. Orang yang ingin menjauh sejenak, menciptakan jarak.

"Gue pengen gak ada dia sebentar aja, Je. Gue butuh berpikir jernih tanpa ada dia." Ujar salah satu teman gue yang butuh break setelah empat tahun pacaran.

Ini membuat gue bertanya ke salah satu bro sobi yang sudah nikah. Bahwa seseram itukah bareng orang.

"Enggak Jeng. Makanya kalau nikah tetaplah ketemu sama temen lo. Kek gue sama lo gini." Ujarnya.

Sebenarnya kejadian-kejadian kek gini bisa dihindari kalau kita menciptakan jarak itu tadi.
Buat gue, kita itu lahir sebagai makhluk pribadi dulu baru makhluk sosial.
Kita harus temenan sama diri kita dulu. Kita harus isi hidup kita dulu. Baru kita bareng orang lain.
Jangan lupa sama diri sendiri dan malah sibuk sama orang lain.
Jangan lupa kalau kita punya hidup sendiri yang harus kita isi.
Egois ? Jelas tidak.
Ya logika aja, kalau lo aja gak bener sama diri lo. Gimana mau bareng orang lain.

Makanya gue tidak percaya kalau kita itu incomplete sampai harus ketemu orang lain untuk melengkapi diri kita.
No, we are a person. Not half person.

Menurut gue, tiap orang itu punya empat dunia yang dijalani. Pertama, sama dirinya sendiri. Kedua, sama keluarga. Ketiga, sama sahabat. Terakhir, sama pasangan.
Punya pasangan itu gak boleh ngejauhin kita sama sahabat atau keluarga kita. Apalagi sama diri kita sendiri.
Sibuk mengasingkan diri berdua.
Nanti dia pergi, terus lo jadi lupa siapa diri lo. Sad.
Intinya soal priorities. Utopis rasanya kalau bisa balance semua kan.

Gue juga suka sebel kalau ada artikel-artikel percintaan yang ngasi tips gimana caranya cewek bisa blend sama hobi cowoknya.
Karena jawabannya cuma satu.
Get a life bitch!!!
Lo punya hidup sendiri. Lo punya sahabat, lo punya keluarga, kerjaan, hobi. Ya sedih sih kalau gak punya.
Makanya cari. Jangan ngerecokin hidup orang.

Kita memang butuh ruang sendiri. Apapun bentuknya. Lewat hobi atau pekerjaan.
Jarak kadang harus diciptakan untuk menyehatkan.

Kalau kata Tulus di salah satu lagunya, kita masih butuh ruang sendiri-sendiri untuk bisa memahami rasanya sepi.

Selamat mengisi ruang di diri kita sendiri.