Seminggu kemarin dibuat heran dengan kelakuan salah satu rekan kerja. FYI dia perempuan dan umurnya sepantaran nyokap gue. Dia terlihat sobi banget dengan seseorang. Setiap pagi curhat soal keadaan rumahnya dan kerjaan. Gak jarang juga ngomongin rekan kerja lain. Okey, kalau ini gue masih menganggap wajar.
Sampai ketika lagi rapat sama orang ini dan ternyata dia ngomongin sobinya di tengah-tengah rapat. Iya....SOBI nya! orang yang selalu jadi tempat curhatnya dikala pagi itu. Sobinya aja digituin, gimana orang lain yang bukan siapa-siapanya. Udah diomongin apa coba...
Gue gemeter sampai megang notebook. Selama ini di pikiran gue kalau kita sudah dewasa otomatis perilaku kita juga dewasa dong. No more back stab. Gak suka, bilang gak suka, kesel bilang kesel. Sudah gede lo, gak usah dijaga perasaannya. Face the truth bray, dunia nyata.
Heran aja dengan orang-orang yang mengaku dewasa tapi kelakuannya masih kekanakan. Ngecengin kelakuan anak muda tapi dirinya sendiri gak lebih bagus kelakuannya. Ada beberapa kemungkinan kenapa si Mbak kelakuannya begitu. Ini berdasarkan sharing gue dan teman-teman:
1. Emang dia rumpi aja. No, dia bitch aja udah.
2. Sobinya tau apa yang dilakukan si Mbak kok. Nanti dia juga bisa melakukan hal yang sama. Equal.
3. Kata temen gue yang master psikologi, orang dewasa itu kompleks. Bisa aja sebenarnya si Mbak ingin melakukan yang sobinya lakukan. Cuma dia gak mampu.
4. Kata temen gue yang master psikologi, orang dewasa itu kompleks (2). Bisa aja masalahnya banyak di rumah. Dia kecewa sama keadannya jadi melampiaskannya ke orang lain. Kalau udah berkeluarga kan masalah jadi banyak.
5. Dia perlu having sex, period.
Bahkan berdasarkan survei kecil-kecilan gue di tiap departemen pasti ada yang musuhan sampai gak ngomong. Bertahun-tahun. Satu ruangan, ketemu setiap hari. Gimana caranya....udah tua kenapa masih begitu. Orang yang model begini pasti ada di setiap kantor. Jangan keburu sedih or shock aja macam gue :p
Atau mungkin dewasa itu memang begitu? dan gue yang ternyata masih anak-anak. Kalau gitu lebih baik gue jadi anak-anak saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar